Jumat, 30 Januari 2009

MENGENAL CALEG 2009




Sumber Radar Banten 3/2/09 Eka Satialaksmana – Serang

Mungkin sejak pemilu-pemilu terdahulu, caleg yang berasal dari keluarga besar sudah terjadi. Di Pemilu 2009, caleg-caleg dengan posisi istimewa, karena lahir dan masih kerabat dari kepala daerah atau petinggi parpol, juga tetap mendominasi daftar calon tetap (DCT). Dari beberapa caleg yang mempunyai kaitan erat dengan kepala daerah itu, tidak dipungkiri, ada juga sebagian yang merintis karir politiknya walaupun dengan keistimewaan. Tapi, ada juga yang kemunculannya tiba-tiba, bahkan sama sekali tidak memiliki pengalaman politik atau terlibat di parpol sebelumnya.
Pada momen Pemilu 2009, keluarga dan kerabat Gubernur Ratu Atut Chosiyah sedang naik daun. Hampir di semua tingkatan, keluarga besar Atut tercatat sebagai caleg. Mulai dari suaminya, Hikmat Tomet, yang dicalonkan Partai Golkar untuk DPR RI, dan Andika Hazrumy sang anak yang nyalon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sampai sang menantu Ade Rossi Khoerunisa (istri Andika) yang mencalonkan diri di DPRD Kota Serang di daerah pemilihan 2, juga dari Partai Golkar. Tak hanya itu, adik hingga iparnya Atut pun masuk dalam rentetan caleg. Sebut saja, sang adik kandung, yakni Ratu Tatu Chasanah juga mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk DPRD Provinsi Banten di daerah pemilihan Banten 6 (Kabupaten Lebak). Tak ketinggalan sang adik ipar, Aden Abdul Kholiq juga dari Partai Golkar mencalonkan di dapil 2 (Kabupaten/Kota Serang) untuk DPRD Banten.
Sementara sepupu Atut, Ratu Ella Syatibi tercatat sebagai caleg dari PDI Perjuangan untuk DPRD Banten dari dapil Banten I. Dari semua anggota keluarga besar Atut itu, tercatat hanya sang suami yang lama berkiprah di Partai Golkar, khususnya di kepengurusan DPD Golkar. Yang lainnya, masih merupakan ‘orang baru’ dalam dunia partai politik. Aden Abdul Kholiq adalah suami dari Lilis Karyawati (Ketua DPD Partai Golkar Kota Serang) yang juga adik tiri Atut. Selain dari keluarga Atut, caleg berdarah biru dari Kota Cilegon adalah Tb Iman Ariyadi, anak Walikota Cilegon yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Cilegon Tb Aat Syafa’at. Kendati begitu, Iman memiliki karir politik yang teruji sejak bergabung dengan Partai Golkar di tahun 2000 silam. Iman maju menjadi caleg dan terpilih sebagai anggota DPRD Banten periode 2004-2009 mewakili Kota Cilegon. Di Pemilu 2009, Ketua AMPI Banten ini mencalonkan diri untuk DPR RI dari dapil Banten 2 (Kabupaten/Kota Serang, Kota Cilegon).
Satu lagi anak kepala daerah yang masuk jajaran caleg adalah Ahmed Zaki Iskandar, anak Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Zaki, sapaan Ahmed Zaki Iskandar, mencalonkan sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar di dapil Banten III (Kabupaten/Kota Tangerang). Anak Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, yakni Iti Octavia Jayabaya juga ikut manggung di Pemilu 2009 sebagai caleg Partai Demokrat di DPR RI dari daerah pemilihan Banten I (Kabupaten Lebak & Kabupaten Pandeglang). Masih dari kerabat Bupati Lebak, juga muncul nama Agus R Wisas yang mencalonkan diri untuk DPRD Banten dari PDI Perjuangan mewakili Kabupaten Lebak.
Dari Pandeglang lebih hebat lagi. Istri Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah, yakni Irna Narulita, mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari PPP bersama sang suami dari daerah pemilihan Banten I sama dengan Iti Octavia. Walikota Tangerang Wahidin Halim juga punya kerabat yang maju menjadi caleg. Dia adalah Abdul Syukur dari Partai Golkar untuk DPRD Banten mewakili Kota Tangerang atau dapil Banten IV. Saat ini, Syukur masih tercatat sebagai anggota DPRD Kota Tangerang. Bagaimanapun bukan salah mereka lahir sebagai keturunan atau kerabat para kepala daerah. Soal pilihan, rakyatlah yang menentukan. (*)









Kamis, 29 Januari 2009

Sabtu, 24 Januari 2009

ROADSHOW bersama Anak Muda Anti Narkoba di SMA Paradigma Mauk dan SMKN 5 Mauk


Membidik Suara Pemilih Muda

PEMILIH muda, khususnya pemilih pemula, adalah potensi suara yang patut dipertimbangkan untuk dibidik oleh parpol pada Pemilu 2009. Kelompok pemilih ini belum memiliki jangkauan politik yang cukup kuat sehingga membuka peluang yang sangat besar untuk dirangkul partai politik mana pun, termasuk oleh parpol baru.

Kelompok pemilih yang berentang usia 17-21 tahun ini adalah mereka yang berstatus pelajar, mahasiswa, serta pekerja muda. Kelompok ini jelas memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan pemilih yang sudah memiliki pengalaman mencoblos pada beberapa pemilu sebelumnya.

Berdasarkan proyeksi dari data populasi penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2005, jumlah penduduk muda (usia di bawah 40 tahun) sekitar 95,7 juta jiwa pada tahun 2009. Jumlah tersebut setara 61,5 persen dari 189 juta penduduk usia pemilih.

Di antara penduduk usia muda, paling banyak (22,3 persen) adalah mereka yang yang pada tahun depan berusia 22-29 tahun. Mereka merupakan kelompok penduduk yang baru berpengalaman satu atau dua kali mencoblos dalam pemilu sebelumnya.***






Minggu, 18 Januari 2009

Sabtu, 17 Januari 2009

GENERASI BARU INDONESIA BARU

Jumat, 16 Januari 2009

KAMPANYE

Ahmed Zaki Iskandar Caleg partai Golkar Dapil Kota /Kab Tangerang nomor urut 1



Perspektif Masa Depan Partai GOLKAR

Perspektif Masa Depan dari Partai Golkar dapat digambarkan sebagai berikut :

Paradigma baru Partai GOLKAR sebagaimana dikemukakan di atas, merupakan manifestasi komitment dan kesungguhan GOLKAR Baru untuk membangun Indonesia masa depan yaitu terbentuknya masyarakat yang sejahtera, madiri, adil, terbuka dan demokratis yang menjadi sendi-sendi penunjang terbangunnya masyarakat madani ( masyarakat modern yang berakhlak mulia ). Para pendiri negara ( founding fathers ) secara bijaksana merumuskan tujuan negara yang sekaligus merupakan cita-cita masa depan itu pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Salah satu motivator reformasi adalah dorongan untuk mewujudkan keadilan. Keadilan adalah nilai Ilahi yang mutlak harus diwujudkan dalam masyarakat dan menjadi esensi dasar dari Pembukaan UUD 1945 tersbut di atas. Tatanan sistem sosial , politik, dan ekonomi harus dilandasi oleh nilai keadilan yang berintikan semangat kebersamaan manusia. Pandangan yang diskriminatif dan tidak adil terhadap suatu kelompok tertentu harus dihapuskan dan diganti dengan semangat kekeluargaan, kebersamaan dan persaudaraan sejati antar warga negara. Keterbukaan adalah nilai kemanusiaan yang hakiki yang merupakan nafas gerak reformasi. Atas dasar prinsip keterbukaan diciptakan sistem sosial, politik dan ekonomi yang tembus pandang ( transparan), dengan struktur dan proses yang secara efektif benar-benar mencerminkan kedaulatan rakyat.

Visi dan Misi

Tujuan Partai GOLKAR pada dasarnya adalah sama dengan tujuan sejak kelahirannya, yaitu : Mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.Mewujudkan cita-cita bangsa sebagai mana di maksud dalam UUD 1945.Menciptakan masyarakat adil dan makmur merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mewujudkan Kedaulatan Rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan Demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, keadilan, hukum dan hak asasi manusia.

Misi Partai GOLKAR adalah misi yang dikembangkan dalam perwujudan fungsinya selalu politik, yaitu :Mempertegas komitmen untuk menyerap, memadukan, mengartikulasikan, dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan rakyat - khususnya kelompok masyarakat yang berada pada posisi marginal yang selama ini kurang mendapat perhatian dan acap kali menjadi korban pembangunan, sehingga menjadi kebijakaan politik yang bersifat publik.Melakukan rekruitment kader yang berkualitas melalui sistem prestasi dan mendapat dukungan rakyat untuk duduk dalam jabatan-jabatan politik di lembaga-lembaga permusyawaratan/perwakilan dan permerintahan. Jabatan politik tersebut diabdikan sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Meningkatkan proses pendidikan dan komunikasi politik yang dialogos dan partisipatif, yaitu membuka diri terhadap berbagai pikiran, aspirasi dan kritik dari masyarakat.

Visi Partai Golkar

GOLKAR adalah Partai Terbuka ( Inklusif) bagi segenap golongan dan lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang agama, suku, bahasa, dan status sosial ekonomi. Keterbukaan GOLKAR diwujudkan secara sejati, baik dalam penerimaan anggota maupun dalam rekruitmen kader untuk kepengurusan dan penempatan pada posisi politik. Keterbukaan GOLKAR merupakan manifestasi dari wawasan kebangsaan yang dijunjungnya, yaitu suatu wawasan yang menolak segala bentuk primordialisme dan sektarianisme, baik nyata maupun terselubung. GOLKAR mengembangkan wawasan kemajemukan yang inklusif dalam pengertian keterbukaan dan kemajemukan yang mendorong dinamika dan persaingan yang sehat serta berorientasi pada kemajuan sehingga dengan visi ini GOLKAR senantiasa siap bersaing secara sehat.

GOLKAR adalah Partai Mandiri yang merupakan organisasi kekuatan sosial politik yang yang mampu mengambil setiap keputusan politik dan kebijakan organisasi tanpa campur tangan atau intervensi dari siapapun dan pihak manapun. PARTAI GOLKAR adalah partai yang independen, baik secara struktural maupun kultural. Secara struktural PARTAI GOLKAR tidak lagi mengenal lembaga Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, sistem tiga Jalur dan tidak lagi mengandalkan pada kekuatan-kekuatan yang ada diluar dirinya seperti paradigma lama. Demikin juga halnya musyawarah-musyawarah PARTAI GOLKAR, baik di tingakt pusat maupun daerah, keputusan-keputusan ini yang diambil pasti dan selalu bersifat yang mencerminkan secarah penuh kedaulatan di tangan anggota.

GOLKAR adalah Partai Demokratis Sebagai partai yang demokratis GOLKAR senantiasa baik secara internal maupun eksternal betul-betul menjadi pelopor tegaknya kehidupan politik yang demokratis dan terbuka. Komitmen pada demokrasi ini merupakan manifestasi dari hadirnya kesadaran bahwa dalam masyarakat yang semakin demokratis dan terbuka, maka PARTAI GOLKAR akan survive bilamana ia juga demokratis dan terbuka. Dengan kata lain, PARTAI GOLKAR hanya akan tetap berjaya, jika di dalam tubuh organisasinya sendiri tegak kehidupan yang demokratis.

GOLKAR adalah Partai Moderat Sebagai partai yang Moderat GOLKAR senantiasa mengutamakan posisi tengah ( moderat ) dan tidak berorientasi ke kiri atau ke kanan secara ekstrem. Dengan demikian GOLKAR Baru mengembangkan sikap non-sektarian, bahkan dapat dikatan anti sektarian. Visi politik moderat adalah visi yang dianggap paling tepat dengan menyadari kenyataan sosiologis dan politis dari masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.

GOLKAR adalah Partai yang Solid Sebagai partai yang solid GOLKAR secara utuh dan kukuh senantiasa berupaya mendayagunakan segenap potensi yang dimilikinya secara sinergis. Dengan visi ini, GOLKAR melakukan konsolidasi organisasi baik secara vertikal maupun horizontal dengna mengembangkan manajemen organisasi yang modern dan canggih. Hubungan dengan Orsosmasinal dan Orsinalmas dikembangkan dengan pendekatan Fungsional yang saling menguntungkan dalam hubungan kemitraan setara.

GOLKAR adalah Partai yang Mengakar Sebagai partai yang mengakar GOLKAR senantiasa mengupayakan agar para anggota dan kadernya tumbuh dan berkembang dari bawah berdasarkan azas prestasi, bukan berdasarkan atas kolusi dan nepotisme. Sebagai Partai yang didirikan oleh kelompok-kelompok riil dalam masyarakat GOLKAR tumbuh dan berkembang dari rakyat dan didukung oleh rakyat.

GOLKAR adalah Partai yang responsif Sebagai partai yang responsif GOLKAR senantiasa peka dan tanggap terhadap aspirasi dan kepentingan rakyat, serta konsisten untuk memperjuangkan menjadi keputusan politik yang bersifat publik dan menguntungkan seluruh rakyat tanpa membedakan latar belakang suku, etnis, agam , bahasa, aliran dan kebudayaan.

Berdasarkan ketujuh Visi baru Partai GOLKAR tersebut, maka sejatinya kekuasaan itu pada dasarnya bersumber dari kita dan kita bukan perpanjangan tanpa kekuasaan. Dengan visi yang demikian maka GOLKAR Baru menolak apa yang dituduhkan beberapa kalanagan yang menggangap GOLKAR sebagai hanya mesin pengumpul suara dari pemerintah ( the ruler's party ) seperti dalam paradigma lama. Partai GOLKAR adalah GOLKAR Baru yang terus mereformasi dirinya untuk menuju the rulling party atau partai yang darinya kekuasaan bersumber. Pola hubungan antara partai Golkar dan pemerintah dapat dikembangkan atas dasar hubungan fungsional antara infra dan supra struktur politik yang mempunyai keterkaitan erat. Rumusan hubungan tersebut secara sederhana dapat dikatakan hubungan yang bersifat konstruktif korektif atau korektif konstruktif. Dengan gambaran Visi baru partai GOLKAR tersebut diharapkan setiap anggota dan kader yakin bahwa Partai GOLKAR adalah partai yang besar, partai yang kuat dan partai yang selalu berakar di hatinya rakyat Indonesia.

Sumber: BIK Partai Golkar (www.pusat.golkar.or.id)

SUARA TERBANYAK PEMILU 2009



Kamis, 25 Desember 2008 02:35 WIB

JAKARTA, KAMIS — Jauh sebelum keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang penetapan calon anggota legislatif menggunakan opsi suara terbanyak, Partai Golkar merupakan partai besar pertama yang telah mencanangkannya secara terbuka.
Demikian Ketua DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga, di Jakarta, Rabu (24/12), menanggapi putusan MK yang membatalkan Pasal 214 UU Nomor 10 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa calon anggota legislatif terpilih tidak bisa lagi berdasarkan nomor urut, tetapi harus meraih suara terbanyak.
Justru, menurut Theo, setelah Partai Golkar mencanangkan hal itu, mayoritas partai pun akhirnya mengikuti opsi ini, meskipun ada variasinya masing-masing. "Opsi ini (penetapan calon anggota legislatif berdasarkan suara terbanyak), telah disepakati secara internal sejak Agustus 2008 lalu. Ketua Umum DPP Partai Golkar Bapak Jusuf Kalla sendiri yang mencanangkannya, bersamaan dengan sosialisasi nomor urut 23 bagi Partai Golkar sebagai peserta sah Pemilu Legislatif 2009," ujarnya lagi.
Karena itu, menanggapi Putusan MK tersebut tadi, Theo Sambuaga berpendapat, hal itu tak akan banyak berpengaruh kepada kebijakan internal partai, juga bagi semua kader di seluruh pelosok Tanah Air. "Semua kader telah punya satu visi untuk memenangkan dan memperjuangkan hati rakyat. Jadi, tidak ada masalah. Siapa yang terbaik, tentu itu yang jadi pilihan rakyat. Demokrasi memang begitu. Itulah salah satu cara untuk mencari para pemimpin termasuk wakil rakyat," katanya.
Dengan begitu, mereka yang terpilih jadi anggota legislatif benar-benar mendapat dukungan kuat dari rakyat sehingga bisa menjalankan tugas-tugas serta fungsi pokoknya sebagai personal parlemen, yakni fungsi legislasi, fungsi budgeter, serta fungsi kontrol. "Karena itu, Partai Golkar tentu merespons dengan sangat antusias putusan MK itu dan segera bisa ditindaklanjuti oleh semua lembaga berkompeten secara baik pula," kata Theo.***

Kamis, 15 Januari 2009

DEDIKASI TERHADAP SEPAKBOLA KABUPATEN TANGERANG




Saatnya Lahirkan Pemain Muda Masa Depan

TANGERANG -Pada Rabu (30/4/08) siang menjadi momen yang dinanti oleh oleh insan sepakbola di Kabupaten Tangerang pada pelaksanaan Musyawarah Kabupaten (Muskab) I Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang yang digelar di Aula Setda Pemkab Lama, Jalan Daan MogotPada hari tersebut akhirnya terpilih secara aklamasi Ahmed Zaki Iskandar sebagai ketua Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang.
Dari sekitar 20 klub anggota yang hadir dari total 38 klub yang terdaftar secara bulat memberikan kepercayaan kepada anak bungsu Bupati Tangerang, H Ismet Iskandar tersebut memimpin organisasi sepakbola di Kabupaten Tangerang. Karena terpilih secara aklamasi, maka Ahmed Zaki Iskandar diberi amanat sebagai formatur tunggal untuk menyusun kepengurusan Pengcab. Sementara itu, Ahmed Zaki Iskandar pada sambutannya sebagai Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang, menyatakan keinginannya untuk bisa memajukan sepakbola di Kabupaten Tangerang kearah yang lebih modern. Selain itu ia berkeinginan membuat klub dibawah naungan Pengcab memiliki standar yang baku baik dalam hal kepelatihan maupun program pembinaan pemain.
“Selama ini kita sangat kurang dalam melahirkan pemain handal, karena kita kerap kalah bersaing dengan pemain lain. Makanya kita perlu memodernisasi program dan kegiatan kita untuk melahirkan pemain handal,” papar Ahmed Zaki. “ Harapan kita tentu saja bisa melahirkan atlet potensial yang lain dari pembinaan yang kita lakukan,” timpal Zaki. Terpilihnya Zaki untuk memimpin Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang memang sudah digadang-gadangkan beberapa klub jauh sebelum pelaksanaan Muskab. Mereka menilai sosok Zaki yang juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang sangat paham dan mengerti bagaimana menggairahkan pembinaan sepakbola di luar Persita. Luasnya wilayah Kabupaten Tangerang sangat potensial untuk menggali bibit muda berbakat.
“Kita memang mencari seseorang yang punya kemampuan manajerial, mental dan finansial yang bagus untuk Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang ini. Dan setelah diverifikasi ternyata kita hanya memiliki satu orang calon saja, yaitu Zaki Iskandar ini,” ujar Andre Theriqa, Ketua Sidang Muskab PSSI Kabupaten Tangerang. Pada acara Muskab I, selain melakukan pemilihan Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang juga mengagendakan adanya penyusunan program kerja dari Pengcab yang baru terbentuk ini. Dari dua sidang komisi yang dilaksanakan untuk menyusun program kerja dibidang kegiatan dan organisasi diputuskan dua hal penting. Pertama, Pengcab berkewajiban menggelar beberapa kompetisi usia 12, 15 dan 18 tahun serta kompetisi antar klub secara rutin. Kedua, mengesahkan klub anggota baru Pengcab yang semula berjumlah 38 (anggota Persita) bertambah 8 anggota baru. Kedelapan klub baru itu adalah, Tigaraksa FC, Sindang Jaya FC, Putra Melati FC, Doea Citra Raya, Pesona FC, Bitung Jaya, Tunas Jayanti dan Curug Putra. ***