Sumber Radar Banten 3/2/09 Eka Satialaksmana – Serang
Mungkin sejak pemilu-pemilu terdahulu, caleg yang berasal dari keluarga besar sudah terjadi. Di Pemilu 2009, caleg-caleg dengan posisi istimewa, karena lahir dan masih kerabat dari kepala daerah atau petinggi parpol, juga tetap mendominasi daftar calon tetap (DCT). Dari beberapa caleg yang mempunyai kaitan erat dengan kepala daerah itu, tidak dipungkiri, ada juga sebagian yang merintis karir politiknya walaupun dengan keistimewaan. Tapi, ada juga yang kemunculannya tiba-tiba, bahkan sama sekali tidak memiliki pengalaman politik atau terlibat di parpol sebelumnya.
Mungkin sejak pemilu-pemilu terdahulu, caleg yang berasal dari keluarga besar sudah terjadi. Di Pemilu 2009, caleg-caleg dengan posisi istimewa, karena lahir dan masih kerabat dari kepala daerah atau petinggi parpol, juga tetap mendominasi daftar calon tetap (DCT). Dari beberapa caleg yang mempunyai kaitan erat dengan kepala daerah itu, tidak dipungkiri, ada juga sebagian yang merintis karir politiknya walaupun dengan keistimewaan. Tapi, ada juga yang kemunculannya tiba-tiba, bahkan sama sekali tidak memiliki pengalaman politik atau terlibat di parpol sebelumnya.
Pada momen Pemilu 2009, keluarga dan kerabat Gubernur Ratu Atut Chosiyah sedang naik daun. Hampir di semua tingkatan, keluarga besar Atut tercatat sebagai caleg. Mulai dari suaminya, Hikmat Tomet, yang dicalonkan Partai Golkar untuk DPR RI, dan Andika Hazrumy sang anak yang nyalon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sampai sang menantu Ade Rossi Khoerunisa (istri Andika) yang mencalonkan diri di DPRD Kota Serang di daerah pemilihan 2, juga dari Partai Golkar. Tak hanya itu, adik hingga iparnya Atut pun masuk dalam rentetan caleg. Sebut saja, sang adik kandung, yakni Ratu Tatu Chasanah juga mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk DPRD Provinsi Banten di daerah pemilihan Banten 6 (Kabupaten Lebak). Tak ketinggalan sang adik ipar, Aden Abdul Kholiq juga dari Partai Golkar mencalonkan di dapil 2 (Kabupaten/Kota Serang) untuk DPRD Banten.
Sementara sepupu Atut, Ratu Ella Syatibi tercatat sebagai caleg dari PDI Perjuangan untuk DPRD Banten dari dapil Banten I. Dari semua anggota keluarga besar Atut itu, tercatat hanya sang suami yang lama berkiprah di Partai Golkar, khususnya di kepengurusan DPD Golkar. Yang lainnya, masih merupakan ‘orang baru’ dalam dunia partai politik. Aden Abdul Kholiq adalah suami dari Lilis Karyawati (Ketua DPD Partai Golkar Kota Serang) yang juga adik tiri Atut. Selain dari keluarga Atut, caleg berdarah biru dari Kota Cilegon adalah Tb Iman Ariyadi, anak Walikota Cilegon yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Cilegon Tb Aat Syafa’at. Kendati begitu, Iman memiliki karir politik yang teruji sejak bergabung dengan Partai Golkar di tahun 2000 silam. Iman maju menjadi caleg dan terpilih sebagai anggota DPRD Banten periode 2004-2009 mewakili Kota Cilegon. Di Pemilu 2009, Ketua AMPI Banten ini mencalonkan diri untuk DPR RI dari dapil Banten 2 (Kabupaten/Kota Serang, Kota Cilegon).
Satu lagi anak kepala daerah yang masuk jajaran caleg adalah Ahmed Zaki Iskandar, anak Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Zaki, sapaan Ahmed Zaki Iskandar, mencalonkan sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar di dapil Banten III (Kabupaten/Kota Tangerang). Anak Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, yakni Iti Octavia Jayabaya juga ikut manggung di Pemilu 2009 sebagai caleg Partai Demokrat di DPR RI dari daerah pemilihan Banten I (Kabupaten Lebak & Kabupaten Pandeglang). Masih dari kerabat Bupati Lebak, juga muncul nama Agus R Wisas yang mencalonkan diri untuk DPRD Banten dari PDI Perjuangan mewakili Kabupaten Lebak.
Dari Pandeglang lebih hebat lagi. Istri Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah, yakni Irna Narulita, mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari PPP bersama sang suami dari daerah pemilihan Banten I sama dengan Iti Octavia. Walikota Tangerang Wahidin Halim juga punya kerabat yang maju menjadi caleg. Dia adalah Abdul Syukur dari Partai Golkar untuk DPRD Banten mewakili Kota Tangerang atau dapil Banten IV. Saat ini, Syukur masih tercatat sebagai anggota DPRD Kota Tangerang. Bagaimanapun bukan salah mereka lahir sebagai keturunan atau kerabat para kepala daerah. Soal pilihan, rakyatlah yang menentukan. (*)
Untuk anda ANAK MUDA yg Kritis..
BalasHapusKunjungi : http://pandeglang-menggugat.blogspot.com
ok
BalasHapus